Ω. Penderitaan
Pengertian Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal daribahasa sansekerta artinya
menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang
tidak menyenangkan. Penderitaan dalam kehidupan manusia sering terjadi seiring
berkembangnya kehidupan manusia tersebut. Semakin berkembangnya kehidupan
manusia makan akan semakin kompleks juga penderitaan yang akan di hadapi
manusia.
Penderitaan
termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat
semakin tinggi intensitas semakin berat juga penderitaan yang di alami oleh
manusia tersebut. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya
intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh
seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu
penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai
langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Manusia lebih
menyukai kenikmatan. Sedangkan penderitaan sangat di hindarkan, dalam suatu
kehidupan manusia. Seseorang pasti akan merasakan penderitaan bagaimanapun
jenis dan bentuknya.Contoh penderitaan fisik, bencana yang sedang di hadapin
oleh orang tersebut, setra masalah yang sedang menimpa orang tersebut.
Penderitaan terbagi menjadi 2 yaitu penderitaan yang bersifat lama dan
penderitaan yang bersifat sementara. Penderitaan yang bersifat lama atau
tidaknya tergantung oleh penyebab penderitaan tersebut. Contoh penderitaan yang
bersifat lama. Kehilangan orang yang penting di dalam kehidupan seseorang.
Sedangkan contoh penderitaan yang bersifat sementara adalah di kecewakanya oleh
seseorang.
Penderitan
dan kenikmatan manusia/seseorang dengan menyukai atau tidaknya sesuatu. Jika
manusia tersebut suka makan ia akan menikmati apa yang sedang dia rasakan.
Sedangkan jika dia tidak menyukai maka dia akan merasa menderita dengan apa
yang ia rasakan. Penderitaan yang selalu di hadapi oleh manusia bermanfaat
untuk menjadi bahan instropeksi diri masing-masing manusia. Selain menjadi
bahan instropeksi dapat pula menjadi suatu pengalam seseorang untuk menjadi
manusia yang lebih bijak. Penderitaan tidak selalu merugika untuk yang
merasakan. Mental seseorang sangat berperan penting untuk menghadapi penderitan
yang sedang di alami. Selain mental yang kuat peran orang sekitar manusia juga
sangat berperan untuk menyelesaikan penderitaan dan juga memberikan dorangan
motivasi serta jalan keluar untuk menyelesaikan penderitaan seseorang.
Contoh Penderitaan
Manusia
sebagai mahluk hidup yang memiliki kepribadian yang tersusun dari perpaduan,
saling berhubungan dan pengaruh-mempengaruhi antara unsur-unsur jasmani dan
rohani. pada jasmani dan rohani tersebut
dapat timbul sebuah penderitaan. Jasmani disebut juga sebagai tubuh, wadah,
jasad, materi, atau unsur kongkrit dan merupakan unsur yang hidup pada diri
manusia. Sedangkan Rohani sering disebut dengan istilah lain seperti jiwa,
badan halus, dan merupakan unsur yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindra
manusia tetapi menjiwai, memimpin, mendasari unsur-unsur pribadi manusia.
Berdasarkan
sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi
menjadi 2 bagian sebagai berikut :
1. Nasib buruk
merupakan Penderitaan yang dikarenakan umat manusia penderitaan yang menimpa
manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama
manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Nasib buruk ini dapat
diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat
memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir, Tuhan
yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya.
2. Penderitaan
yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan yaitu Penderitaan manusia dapat
juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran,
tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk
mengatasipenderitaanitu.
Di bawah ini
adalah beberapa contoh penderitaan yang mungkin sering kita lihat di lingkungan
kita:
a). Pemutusan hak
kerja : Bagi orang yang sudah
berkeluarga mungkin penderitaan ini yang paling di takutkan apalagi bagi
seorang ayah yang mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya,hal ini akan
berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah namun juga bagi keluarganya.
b). Kehilangan
orang tua : Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik.
Oleh sebab itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya
dengan berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain
dengan cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu
siap membantunya.
c). Kemiskinan
: Dalam hal ini mungkin semua orang
menderita mengalami kemiskinan.namun miskin disini bukan miskin melarat
melainkan hidup pas-pasan.bagi sebagaian orang hidup seperti itu tidak enak
namun bagi orang lain mungkin hidup seperti itu lebih baik dari pada berlimpah
harta namun anggota keluarga tidak bahagia,semua di atur oleh uang,sibuk dengan
tugas masing”,tidak ada komunikasi.hal itu di buktikan dengan adanya kata-kata
” makan ga makan yang penting kumpul”.
d). Bencana : Tidak ada yang dapat menghindari sebuah bencana yang diberikan oleh
Allah SWT. Bencana yang datang dapat menghilangkan sebagian ataupun seluruh harta benda yang ada, bahkan dapat
mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma yang diakibatkan oleh bencana
juga sulit untuk dipulihkan. Hal ini membutuhkan banyak waktu untuk seseorang
kembali bangkit dan hidup normal dengan membangun kehidupannya seperti sedia
kala.
Ω. Siksaan
Pengertian Siksaan
Siksaan
merupakan suatu penderitaan yang diterima oleh seseorang. Penderitaan itu
sendiri berbentuk penganiayaan. Seseorang mengalami penganiyaan yang membuatnya
mendapat siksaan dan merasa tersiksa. Kenyamanan tentu saja tidak dapat oleh
seseorang yang mengalami siksaan tersebut. Dengan siksaan yang didapat oleh
seseorang, pastilah akan membuat orang itu mendapat luka baik luka fisik maupun
luka hati atau yang lebih terkenal dengan nama ‘sakit hati’.
Bahkan tidak
hanya luka yang didapat oleh orang yang disiksa. akan tetapi juga tidak sedikit
dendam yang timbul dari orang yang disiksa tersebut terhadap orang yang
menyiksanya. Oleh karena itu mestinya tak ada lagi orang yang semena-mena
menyiksa orang lain agar tak timbul lagi suatu dendam. Yaitu dengan membuat
peraturan atau hukum yang sudah ada seprti sekarang ini.
Penyiksaan
hampir secara universal telah dianggap sebagai pelanggaran berat hak asasi
manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak Asasi Manusia. Para penandatangan
Konvensi Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa Keempat telah menyetujui untuk tidak
melakukan penyiksaan terhadap orang yang dilindungi (penduduk sipil musuh atau
tawanan perang) dalam suatu konflik bersenjata. Penanda tangan UN Convention
Against Torture juga telah menyetujui untuk tidak secara sengaja memberikan
rasa sakit atau penderitaan pada siapapun, untuk mendapatkan informasi atau
pengakuan, menghukum, atau memaksakan sesuatu dari mereka atau orang ketiga.
Walaupun demikian, organisasi-organisasi seperti Amnesty International
memperkirakan bahwa dua dari tiga negara tidak konsisten mematuhi
perjanjian-perjanjian tersebut.
Pengertian Phobia
Secara umum,
phobia adalah rasa ketakutan kuat (berlebihan) terhadap suatu benda, situasi,
atau kejadian, yang ditandai dengan keinginan untuk ngejauhin sesuatu yang
ditakuti itu.Bedanya sama rasa takut biasa adalah, hal yang ditakuti sebenarnya
nggak menyeramkan untuk sebagain besar orang.
Phobia
terjadi karena adanya faktor biologis di dalam tubuh, seperti meningkatnya
aliran darah dan metabolisme di otak. Bisa juga karena ada sesuatu yang nggak
normal di struktur otak. Tapi kebanyakan psikolog setuju, phobia lebih sering
disebabkan oleh kejadian traumatis.
Kalau sudah
parah, penderitanya bisa terserang panik saat ngeliat hal yang dia takutin.
Sesak nafas, deg-degan, keringat dingin, gemetaran, bahkan sampai tidak bisa
menggerakkan badannya.
Sama seperti
jenisnya, ternyata penyebab phobia juga macam-macam. Analisa yang pertama
karena adanya faktor biologis di dalam tubuh, seperti meningkatnya aliran darah
dan metabolisme di otak. Bisa juga karena ada sesuatu yang nggak normal di
struktur otak. Tapi kebanyakan psikolog setuju, phobia lebih sering disebabkan
oleh kejadian traumatis seperti yang dialami Rachel Green Kabarnya ,beberapa
hari setelah bom bali meledak para korbannya yang selamat, jadi phobia sama api
dan suara keras. Kejadian traumatis, seperti inilah yang jadi penyebab phobia paling
umum. Masih ada penyebab lainnya yang dianalisa oleh psikolog, yaitu phobia
juga bisa terjadi karena budaya. Seperti di Jepang, Cina dan Korea,
masyarakatnya takut banget sama angka 4 (tetraphobia) sedangkan di Italia takut
sama angka 17 yang dianggapnya angka sial! Memang nggak rasional, tapi
bener-bener terjadi .
Jenis phobia
pun macam-macam, ada yang takut ketinggian, takut gelap, takut naik lift, takut
naik pesawat terbang, dll.
3 Siksaan yang sifatnya Psikis
Dibawah ini
akan saya sebutkan 3(tiga) siksaan yang akibatnya bisa merubah keadaan psikis
seseorang.
1. Kebimbangan: kebimbangan terjadi ketika seseorang tidak dapat mengambil
keputusan untuk memilih salah satu yang bagus atau baik untuk dirinya dari
beberapa pilihan yang telah ada di pikiran nya,namun beberapa orang yang
memegang teguh prinsip hidupnya maka akan lebih singkat dalam memilih pilihan
yang ada dan bahkan ia pun tidak merasa bimbang
2. Kesepian: Kesepian berasal dari kata sepi yang bisa diartikan seperti sendiri,tidak mempunyai teman atau
sahabat,tidak ada suara dsb.Orang yang mengalami kesepian biasanya slalu merasa
bahwa dirinya hidup di dunia ini tanpa teman yang bisa di ajak bicara atau
bersosialisasi,salah satu faktor yang menyebabkan kesepian yaitu kurang nya
pergaulan akhirnya membuat dia malu untuk bersosialisasi dengan teman dan orang
sekitarnya,berujung pada rasa kesepian
3. Ketakutan: Rasa takut slalu menjadi perasaan yang menyiksa bathin si penderita
nya.selama seseorang tersebut merasa ketakutan,orang tersebut merasa sangat
menderita dan berfikir akan melakuakn apapun agar ia bisa lepas dari rasa
takutnya,menurut saya rasa takut jika di biarkan maka lama kelamaan akan
berujung pada kekalutan mental,bahkan bisa menjadi gangguan kejiwaan atau GILA
Penyebab Seseorang Merasa Ketakutan
Pada saat
ketakutan, seseorang bisa gemetar dan gugup. Susunan kata-katanya menjadi kacau
balau. Sering salah-salah ucap. Kadang bulu kuduk merinding. Tidak berani
melihat objek yang membuat takut. Terduduk gemetar dan diam. Tidak berani
saling menatap mata. Kadang juga kabur menjauh dari hal yang menakutkan.
Ekspresi
takut sangat kentara. Sekurang-kurangnya orang akan menunjukkan kegelisahan. Begitu
kuatnya dorongan fisiologis dari rasa takut sehingga orang banyak memberikan
perhatian terhadap emosi ini. Hal-hal yang dapat menyebabkan seseorang menjadi
ketakutan yakni:
a). Claustrophobia: claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup
b). Agoraphobia
adalah rasa takut berada di tempat terbuka.
c). Gamang:
merupakan ketakutan apabila seseorang berada di tempat tinggi.
d). Kegelapan:
takut bila berada di tempat gelap.
e). Kesakitan:
ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
f). Kegagalan:
ketakutan dari seseorang yang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan
dijalankan mengalami kegagalan.
Ada empat
kategori takut yang berbeda, yakni :
1. Takut pada
kejadian interpersonal. Misalnya takut dikritik, ditolak, berkonflik, dan
diserang orang lain.
2. Takut karena
permasalahan eksistensial. Misalnya takut pada kematian, luka badan, darah,
pembedahan, dan penyakit.
3. Takut pada
binatang. Misalnya takut pada binatang buas, pada berbagai jenis serangga, dan
pada beragam jenis reptil, seperti ular.
4. Takut yang
berhubungan dengan tempat. Misalnya takut pada keramaian, takut pada
ketinggian, takut pada tempat tertutup, takut melakukan perjalanan sendirian,
dan lainnya
Ω. Ketakutan Mental
Pengertian Ketakutan Mental
Pengertian
kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami
kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat
mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan
mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan
mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan
mental menjadi tak waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami
kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moril dari
orang-orang dekat di sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau bahkan teman-teman
dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar orang
tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.
Gejala Orang Mengalami Ketakutan Mental
Gejala-gejala
permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut ;
1. Jasmaninya
sering merasakan pusing-pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
2. Jiwanya
sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, dan
mudah marah.
Penyebab Timbulnya Ketakutan Mental
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental dapat disebutkan sebagai berikut :
1.
Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
Hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, yang
berangsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Hal ini
banyak terjadi pada orang-orang melankolis.
2. Terjadinya
konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan
dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi,
misalnya orang dari pedesaaan yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang
jauh berbeda dari masa lalunya yang jaya.
3. Cara
pematangan bathin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap
kehidupan sosial; overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosional.
Sebaliknya ada yang underacting sebagai rasa rendah diri yang lari ke alam
fantasi.
Ω. Penderitaan dan Perjuangan
Hubungan Antara Penderitaan dan Perjuangan
Setiap
manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan
adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah
kapada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal
mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah
mahluk berbudaya dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang
mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi
penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati
penderitaan.
Penderitaan
dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia
hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan
juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap
hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis ia harus berusaha
mengatasi kesulitan hidup.
Pembebasan dari penderitaan pada
hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi
tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan
disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka.Manusia
hanya merencanakan dan Tuahan yang menentukan. Kelalaian manusia merupakan
sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaaan. Penderitaan yang terjadi
selain dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga dialami oleh orang
lain. Bahkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian seseorang, orang
lain atau masyarakat menderita.
Penderitaan memang selalu hadir dalam
kehidupan kita, tidak berarti hidup adalah menderita / hidup adalah untuk
penderitaan. namun “Hidup adalah Berjuang karena Hidup adalah Perjuangan”. Jadi
mau tidak mau kita selalu dituntut untuk terus berjuang dlam hal apapun. dan percayalah
bahwa tidak ada sesuatu yang sia – sia. Setelah perjuangan terlaksana dan
pasrah kepada Tuhan. maka dari itulah gunanya bersosialisasi, dengan
bersosialisasi
kita dapat saling membantu dalam susah
maupun senang dengan sesama manusia dalam menyelesaikan masalah dan
menyelesaikan penderitaan. namun jangan lupa disertai doa pula.
Manusia hanya
merencanakan selebihnya adalah kehendak Tuhan.
Waspada akan penderitaan boleh dalam berbagai
hal namun tetap kita tidak dapat menghindar dari penderitaan, satu – satunya
jalan keluar adalah dengan melewatinya. Hal ini nampak bila ditinjau jenjang
karir sejarah orang – orang besar disekitar kita yang benar – benar berhasil
oleh karena usahanya sendiri dan bantuan Tuhan.
Penderitaan kerap kali disebar luaskan dan
diumumkan di berbagai media layaknya Surat Kabar, TV, Radio, Internet dengan
maksud mengetuk hati kita selaku pembaca dan pendengar media untuk menggerakan
rasa empati* rasa kemanusiaan agar dapat turut berbelasungkawa atas penderitaan
yang terjadi dan selaku manusia sosial yang saling tolong menolog megggerakan
hati kita untuk membantu mereka yang menderita karena bencana, dan penderitaan
lainnya.
Ω. Penderitaan, Media Massa dan Seniman
Hubungan Antara Penderitaan, Media Massa dan Seniman
Penderitaan
termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,
ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan
berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang
belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan
merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal
untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan
terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan
teknologi dan sebagainya mensejahterakan manusia dan senjata, peluru kendali,
pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia.
Beberapa sebab lain yang menimbulkan
penderitaan manusia ialah, kecelakaan, bencana alam, bencana perang dal lain –
lain.
Contoh
tenggelamnya kapal tampomas dua diperairan malasembo, jatuhnya pesawat Hercules
yang mengangkut para perwira muda di Condet, meletusnya gunung galunggung dan
perak irak dan iran.
Berita
mengenai penderitaan silih berganti mengisi lembaran Koran, berita di televise,
pesawat radio, dengan maksud supaya orang yang yang menyaksikan ikut merasakan
dari jauh penderitaan manusia. Nyatanya tidak sedikit bantuan yang datang dari
dermawan dan sukarelawan berupa material dan tenaga untuk meringankan dan
menyelamatkan mereka dari musibah ini.
Media masa
merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa
penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat
dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesame manusia terutama bagi
yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para
seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati
penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Contoh bagaimana penderitaan
seorang istri yang bernama Manohara akibat kekerasan rumah tangga yang di
filmkan dengan judul “Manohara”
Salah satu
contoh yang dialami oleh media massa adalah, pemukulan. Hal ini diakibatkan
oleh sang artis yang tidak ingin hal buruknya diungkap dimedia massa. Tidak
sedikit kerugian yang dialami oleh pejuang wartawan kita. Kerusakan kamera,
hingga penderitaan fisik yang mereka alami. Untuk itu kepolisian mengadakan
undang-undang untuk pers. Guna untuk mengantisipasi keadaan tersebut
Seniman
adalah istilah subyektif yang merujuk kepada seseorang yang kreatif, atau
inovatif, atau mahir dalam bidang seni. Penggunaan yang paling kerap adalah
untuk menyebut orang-orang yang menciptakan karya seni, seperti lukisan,
patung, seni perang, seni tarik, sastra, film dan musik. Seniman menggunakan
imajinasi dan bakatnya untuk menciptakan karya dengan nilai estetik. Ahli
sejarah seni dan kritikus seni mendefinisikan seniman sebagai seseorang yang
menghasilkan seni dalam batas-batas yang diakui.
Ω. Penderitaan dan Sebab-sebabnya
Sebab-sebab Timbulnya Penderitaan
Penyebab
penderitaan banyak disebabkan oleh berbagai hal di bawah ini :
a). Hubungan
tidak baik antara manusia dengan manusia yang mengakibatkan penderitaan
didasari rasa dengki, iri, sakit hati, kejam serta alasan lain yang mendasari
perbuatan buruk manusia lain terhadap sesama yang dapat memicu penderitaan
entah itu dari korban yang mengalami maupun pelaku yang mengalami derita.
b). Hubungan
tidak baik antara manusia dengan Alam yang mengakibatkan bencana, kurangnya
kesadaran manusia untuk merawat alam dan bahkan manusia yang sengaja merusak
alam dengan ketamakan
hanya karena masalah uang sehingga terjadi berbagai becana seperti Longsor.
c). Penderitaan
karena cobaan, disini kita dituntut akan kesetiaan kita melalui suatu cobaan
dan percayalah bahwa Tuhan tidak akan meberikan suatu cobaan diluar kemampuan
umat-Nya. Berbagai pengaruh dari penderitaan dapat
dikategorikan bersifat positif dan negatif tergantung dari bagaimana manusia
menghadapi kenyataan ini,
apabila
menyikapi secara positif dengan mudah ia bisa menepis pegaruh penderitaan itu
dengan contoh motto yang telah saya berikan bahwa
“Hidup adalah
Berjuang karena Hidup adalah Perjuangan”. jadi dia bisa kuat menghadapi
penderitaan da selalu berusaha kuat untuk menghadapi penderitaan.
Lawannya
adalah sika negatif dalam menghadapi penderitaan, ini efek terparahnya yakni
penyesalan, minder berlebihan, tidak bahagia, selalu putus asa manusia mudah
meyerah dalam
hidup dan tidak sedikit yang lebih memilih mati meskipun mati bukanlah cara
untuk menyelesaikan penderitaan.
Ω. Pengaruh Penderitaan
Pengaruh yang Terjadi Apabila Seseorang Mengalami Penderitaan
Orang yang
mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bemiacam-macam dan sikap
dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa,
putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal
dahulu pendapatan, sesal kernudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi
penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dart penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dari kehidupan.
Apabila sikap negatif dan sikap positif.ini
dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para
pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa
kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat
dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan
dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan
harus disingkirkan.
Pengaruh yang akan terjadi pada seseorang jika
mengalami penderitaan biasanya hubungan dia dengan orang lain terganggu , Sifat
mental dia mengalami gangguan dan menghancurkan kehidupanya.
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan
memperoleh pengaruh bermacam – macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul
dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya
penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian
tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negatif ini
dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya
gairah hidup.
Daftar Pustaka
http://djuriatun.blogspot.com/2011/06/pengaruh-penderitaan.html
http://ade-firdiyantoro.blogspot.com/2011/05/hubungan-penderitaan-media-massa-dan.html
http://blackjackuniverse.blogspot.com/2012/04/pengertian-kekalutan-mental.html
http://fajarrahmadani.blogspot.com/2011/06/penderitaan-dan-perjuangan.html
http://sisyfasyfa4.blogspot.com/2011/06/penyebab-seseorang-merasa-ketakutan.html
http://kevin-denianri.blogspot.com/2011/06/3-siksaan-yang-bersifat-psikis.html
http://djuriatun.blogspot.com/2011/06/pengertian-phobia.html
http://robiyanto-maknahidup.blogspot.com/2012/03/pengertian-siksaan.html
http://dewaruci2.wordpress.com/2011/06/29/contoh-contoh-penderitaan/
http://viqie-vriders.blogspot.com/2012/03/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html